Category Archives: Terapi Malas Shalat

Meyakini Bahwa Shalat Adalah Amalan Yang Paling Utama

Saudaraku, bilaSejumlah umat Islam menunaikan Sholat Idul Fitri 1430 H di tepi Sungai Kapuas, di Kawasan Keraton Kesultanan Kadariah Pontianak, Kalbar, Minggu (20/9). engkau merasa malas untuk mengerjakan shalat wajib, maka perasaan itu harus engkau lawan sekuat tenaga dan semaksimal mungkin, kerahkan seluruh usahamu untuk menepisnya. Jangan engkau biarkan perasaan itu terlalu lama bersemayam dalam dirimu. Dan, rata-rata munculnya rasa malas untuk mengerjakan shalat dikarenakan sikap menyepelekan perkara shalat dan ibadah shalat tersebut dianggap amalan sampingan belaka.

Salah satu cara yang barangkali bisa engkau tempuh adalah dengan menghadirkan perasaan kebalikannya. Cobalah untuk merenungkan esensi dan kedudukan shalat dalam kehidupan seorang muslim. Yakinilah bahwa ibadah shalat adalah ibadah yang memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan mulia dibandingkan dengan ibadah-ibadah yang lain.

Cabalah cermati sepengal kisah yang dialami oleh sahabat Abdullah bin Mas’ud ra berikut ini.  Seorang sahabat Nabi n yang dengan semangat mengebu-gebu mencari tahu perihal amalan yang tergolong paling utama. Tujuannya, untuk ditekuni dan dilakukan dengan penuh semangat. Sebab, di balik sebuah keutamaan, tentu ada keutamaan yang lain yang terpendam.

Dari Abdullah bin Mas’ud ra, ia berkata :

سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

“Aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, amalan apakah yang paling disukai Allah?” Beliau lantas menjawab, “Shalat pada waktunya.” Kemudian aku bertanya lagi, “Lalu apa?” Beliau menjawab, “Berbuat baik kepada orang tua.” “Kemudian apa?” tanyaku lagi. Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah(HR. Bukhari dan Muslim).

Subhaanallah, ternyata Rasulullah saw menempatkan shalat tepat waktu dalam urutan yang pertama. Tentu, beliau menempatkannya dalam deretan malan yang paling utama karena mengetahui secara pasti keutamaan dan kedudukan shalat di sisi Allah. Maka, sebagai seorang muslim, seharusnya kita juga mengambil sikap yang sama seperti Rasulullah saw dalam memposisikan shalat.

Selain itu, shalat merupakan salah satu pilar bangunan Islam. Ibarat bangunan sebuah rumah, bila salah satu pilarnya putus atau rapuh, tentu akan membahayakan bangunan tersebut. Demikian pula, bila seorang muslim malas-malasan dalam mengerjakan shalat, tentu ini akan mempengaruhi kualitas keislamannya. Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khaththab ra, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw bersabda :

بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامُ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ وَحَجُّ الْبَيْتِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ

Islam dibangun diatas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwa nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa Ramadhan.” (HR. Muslim)

Insya Allah, dengan menyadari kedudukan shalat sebagai malan yang paling utama dan salah satu pilar bangunan Islam, semangat kita akan bangkit dan rasa malas akan segera sirna. Keyakinan seperti ini bak cambuk yang akan mengobarkan semangat kita untuk segera bangkit dan menunaikan shalat tanpa mempedulikan rasa malas yang sebelumnya hendak menguasai diri kita.

Insya Allah, dengan menyadari kedudukan shalat sebagai malan yang paling utama, semangat kita akan bangkit dan rasa malas akan segera sirna. Keyakinan seperti ini bak cambuk yang akan mengobarkan semangat kita untuk segera bangkit dan menunaikan shalat tanpa mempedulikan rasa malas yang sebelumnya hendak menguasai diri kita.

Tagged